WAWANCARA : 5 MENIT PERTAMA YANG MENENTUKAN !
Bila wawancara kerja telah dipersiapkan dengan matang, maka pada hari H Anda harus sudah siap ”tempur”. Kesempatan ini terlalu berharga untuk dihadapi seadanya. Sudah merupakan keberuntungan Anda bisa dipanggil, karena bisa jadi Anda telah mengalahkan ratusan atau mungkin ribuan saingan lain pada tahap seleksi CV.
Untuk itu, yang pertama sekali perlu diperhatikan adalah :
Jangan datang terlambat. Setidaknya 15 menit sebelum jam yang dijanjikan, Anda sudah harus sudah berada di kantor tujuan, agar Anda sempat menyiapkan mental dan merapikan diri sejenak di kamar kecil. Bawa foto kopi CV/resume. Maksudnya agar bila diminta mengisi data calon karyawan pada form yang disediakan, Anda bisa memasukkan data yang sesuai. Bila ada waktu, pelajari lagi resume Anda agar Anda bisa menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang tercantum di resume. Kendalikan Kesan Pada 5 Menit Pertama
Seringkali HRD dan calon atasan mempunyai waktu yang sangat terbatas sehingga terdorong untuk melakukan wawancara dan menyimpulkan secara terburu-buru.
Jadi, buatlah mereka terkesan dalam 5 menit pertama! Bila berhasil, mungkin wawancara bisa berlangsung lebih lama dan Anda bisa ”menjual” diri dengan lebih baik lagi. Perhatikan hal-hal di bawah ini :
Busana
Kenakan busana yang mencerminkan profesionalitas. Pastikan busana Anda rapi, bersih dan berwarna netral (krem, abu-abu, biru muda atau putih). Pilih motif/ model yang simpel dan berkesan formal. Bagi wanita, hindari aksesoris yang berukuran besar serta pemakaian sandal/selop. Kecuali bila Anda melamar sebagai pekerja seni/kreatif ke perusahaan di bidang kreatif, seperti Biro Iklan atau perusahaan fesyen misalnya, mungkin Anda bisa lebih leluasa dalam menentukan gaya busana Anda. Bahasa tubuh
Selama wawancara, bahasa tubuh harus diperhatikan. Genggam erat tangan si pewawancara saat berjabat tangan, duduk dengan tegak, tatap matanya dan kontrol gerakan tubuh Anda. Atur intonasi dan kecepatan bicara Anda. Bicaralah dengan jelas dan tenang namun tetap menunjukkan antusiasme. Kontrol isi pembicaraan Anda
Jawab pertanyaan dengan lugas, fokuskan pada ketrampilan/kemampuan Anda yang menunjang posisi yang ditawarkan. Jangan menceritakan hal-hal yang tidak berhubungan dengan pertanyaan dan jangan banyak bercanda. Analisa pertanyaan dan beri jawaban taktis dan diplomatis tanpa harus berbohong, pada pertanyaan yang bersifat menjebak atau sulit dijawab (mis : tentang kekurangan diri sendiri, kegagalan melaksanakan suatu tugas, dsb). Akhiri dengan manis
Tutup wawancara dengan ucapan terima kasih dan penghargaan atas kesempatan yang telah diberikan. Jangan lupa untuk memastikan bahwa Anda ingat nama si pewawancara agar bila dia menghubungi Anda kembali, Anda langsung mengenalinya.
|
